
Tangerang – Dalam denyut jantung Kota Tangerang yang tak pernah tidur, diam-diam sebuah revolusi tengah berlangsung. Bukan di jalanan. Bukan di podium. Tapi di ruang rapat Wali Kota, pada hari Selasa (3/6/2025), ketika sebuah nama lama kembali mengguncang panggung: PT Tangerang Nusantara Global (TNG).
BUMD ini tak lagi berjalan, ia berlari. Dan tahun ini, ia mencatat ledakan sejarah—laba bersih tahun 2024 melonjak hingga Rp2.727.022.776, dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Di tengah iklim ekonomi yang masih belum sepenuhnya stabil, angka ini bukan sekadar statistik. Ia adalah pernyataan: PT TNG telah bangkit.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari itu bukan pertemuan biasa. Ia terasa seperti ruang kendali masa depan. Dipimpin langsung oleh Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, suasana penuh ketegangan yang manis: ini adalah hari penentu.
> “Alhamdulillah, capaian ini patut diapresiasi. Saya berharap PT TNG terus meningkatkan kinerja, khususnya dalam aspek operasional, keuangan, dan pelayanan publik. Teruslah berinovasi, kelola keuangan secara hati-hati, dan tingkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujar Sachrudin—tenang, tapi tegas, seolah menyerahkan obor kepada pelari berikutnya.
Namun kisah ini belum selesai. Justru baru dimulai.
RUPS bukan hanya menyetujui pembagian dividen sebesar 25% kepada pemegang saham—tapi juga menyulut transformasi besar-besaran: PT TNG kini resmi diperintahkan melebarkan sayapnya. Bukan ke zona nyaman, tapi ke medan masa depan.
> “Tiga bidang usaha baru yang disetujui dalam RUPS adalah Jasa Pengisian Daya Kendaraan Listrik (SPKLU), Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF), dan Layanan Instalasi Ducting. Selain itu, juga dilakukan penyesuaian alamat domisili perusahaan,” jelas wali kota.
Langkah ini seperti membuka portal ke era baru: era energi bersih, infrastruktur cerdas, dan kota yang lebih berdaulat atas limbah dan asetnya sendiri.
Tapi puncaknya belum berhenti di sana. Direktur PT TNG, Muhamad Rijal, berdiri dan mengumumkan penugasan tambahan—sebuah mandat yang dulu hanya bisa dilakukan oleh swasta: pengelolaan layanan parkir atas Barang Milik Daerah (BMD).
> “Penugasan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan parkir secara profesional, tertib, dan akuntabel. Kami berkomitmen terus hadir memberikan layanan publik yang optimal, efisien dalam pengelolaan aset daerah, serta berkontribusi terhadap PAD secara berkelanjutan,” ungkap Rijal, dengan tatapan yakin dan langkah yang mantap.
Di hari itu, di ruang itu, PT TNG tidak sekadar membukukan angka laba. Ia membukukan kepercayaan. Ia mengambil alih posisi: dari operator biasa, menjadi penggerak masa depan.
Dari perusahaan daerah, menjadi tangan kanan kota. Dari sekadar nama, menjadi narasi.
Tangerang sedang berubah. Dan PT TNG memilih menjdi pusat gravitasinya.(cenks)