
VISUALNEWS.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG – Proyek peningkatan jalan menuju SDN II Tegal Kunir Kidul di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, tengah menjadi perhatian publik. Sejumlah warga mempertanyakan kualitas material yang digunakan, khususnya besi berdiameter 6 mm, yang dinilai tidak cukup ideal untuk konstruksi jalan yang kokoh dan tahan lama.
Pantauan di lokasi menunjukkan proyek ini dikerjakan oleh CV Maulida Putri Pantura dengan nilai kontrak sebesar Rp 148.676.000,00. Proyek ini didanai dari APBD Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2025 dan dijadwalkan rampung dalam waktu 60 hari kalender, terhitung sejak 29 April 2025.
Pekerjaan berada di bawah pengawasan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, yang berkantor di Komplek Perkantoran Dinas Pekerjaan Umum Jalan Pemda II No. 1.
Keluhan masyarakat tak bisa diabaikan. Salah satu suara vokal datang dari H. Muhammad Harsono Tunggal Putra, tokoh dari Aliansi Tangerang Bersatu (Altar), yang menyoroti pentingnya kualitas material dalam pembangunan infrastruktur.
“Kami mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang terus membangun, tapi kualitas harus jadi prioritas. Ini proyek pakai uang rakyat, harus transparan dan sesuai standar. Jangan sampai baru selesai, jalan sudah rusak lagi,” tegas Harsono.

Ia juga meminta dinas teknis dan pihak pengawas, termasuk inspektorat, untuk turun langsung memantau proses pekerjaan agar hasilnya benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Di sisi lain, harapan sederhana pun disampaikan warga sekitar. Mereka berharap proyek ini bukan hanya dikerjakan tepat waktu, tapi juga bisa memberikan kualitas jalan yang tahan lama.

“Kalau kualitasnya buruk, belum setahun sudah rusak. Yang rugi kami juga,” ujar seorang warga.
Kini, masyarakat menanti hasil akhir proyek tersebut. Akankah jalan menuju SDN II Tegal Kunir Kidul menjadi akses yang aman dan nyaman bagi anak-anak sekolah, atau justru menyisakan persoalan baru? Jawabannya ada pada komitmen semua pihak dalam menjaga mutu pembangunan. (Red)