
Kota Tangerang- Wali Kota Tangerang H. Sachrudin secara resmi membuka Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Kecamatan Benda yang diikuti 131 peserta dari berbagai kelurahan Sabtu (26/7/2025).
Momentum ini menjadi ruang konsolidasi moral warga dalam membangun kota yang religius, sehat, dan berlandaskan nilai Qur’ani.
Dalam sambutannya, Sachrudin menyampaikan bahwa pembangunan Kota Tangerang membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat.
Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter dan pengawasan sosial terhadap generasi muda agar tumbuh dalam lingkungan yang mendukung kecerdasan, kesehatan, dan akhlak.
“Mewujudkan kota yang ideal membutuhkan keterlibatan semua pihak. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi seluruh komponen masyarakat,” ucapnya.
Wali kota juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan pendidikan tidak semata ditentukan oleh sistem sekolah atau pesantren, tetapi sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan sosial.
“Anak-anak kita butuh pendampingan. Pendidikan yang baik harus dibarengi dengan kepedulian lingkungan sekitar,” sambungnya.
Sachrudin juga menyinggung pentingnya perhatian terhadap kesehatan dan pengelolaan sampah yang kerap terabaikan.
Menurutnya, kesehatan berdampak langsung terhadap kualitas hidup dan pelaksanaan ibadah, sementara sampah bisa menjadi sumber kebermanfaatan bila dikelola dengan baik.
“Kita punya bank sampah, gerakan sedekah sampah setiap Jumat. Ini bukan kebijakan dari atas saja, tapi lahir dari semangat gotong royong masyarakat,” ujarnya.

Di akhir acara, Sachrudin memberikan apresiasi terhadap sinergi antara pemerintah, TNI-Polri, dan seluruh elemen masyarakat yang menjaga kondusivitas serta memperkuat nilai religius di wilayahnya.
“Jika nilai-nilai Qur’ani kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah akan lahir keluarga yang sakinah, masyarakat yang rukun, dan kota yang penuh berkah. Kota Tangerang adalah rumah kita bersama,” pungkasnya.
Camat Benda, S. Ulum, menambahkan bahwa STQ kali ini merupakan wujud nyata dari pembinaan moral berbasis keislaman yang terus digalakkan di lingkup kecamatan.
Ia menyebut kegiatan ini menjadi ajang penguatan peran generasi muda dalam membumikan Al-Qur’an di lingkungan tempat tinggalnya.
“Peserta yang tampil adalah mereka yang memang tumbuh dalam lingkungan yang peduli pada nilai-nilai keagamaan. Dari rumah, masjid, hingga sekolah. Semangat seperti ini harus terus dijaga,” ujar Ulum.
Menurutnya, persiapan STQ telah dilakukan melalui koordinasi lintas kelurahan dan melibatkan para ustaz serta tokoh agama lokal untuk memberikan pelatihan teknis kepada peserta.
“Kami ingin agar STQ ini tidak berhenti di panggung lomba. Kita dorong agar anak-anak yang ikut bisa jadi teladan di lingkungannya masing-masing,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang ikut menyukseskan kegiatan ini, mulai dari dukungan logistik, transportasi, hingga kehadiran keluarga peserta yang memadati lokasi acara.
“Yang membahagiakan, banyak RT, RW, dan tokoh lingkungan yang turut mengantar dan menyemangati warganya. Ini menggambarkan betapa kuatnya semangat kebersamaan kita,” tuturnya.
Ulum berharap, STQ bisa menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang dan terintegrasi dengan program keagamaan lainnya di tingkat kota. Ia pun tengah menggodok rencana pembentukan Forum Alumni STQ Kecamatan Benda untuk memperluas jejaring pembinaan anak-anak Qur’ani.
“Kami ingin ada kesinambungan. Tidak selesai setelah acara. Mereka yang pernah ikut STQ bisa kami rangkul kembali agar terus berkembang,” tandasnya.(Adv)